Pernahkah
kita (bahkan sering) tidak percaya diri bahwa kita KREATIF? Itu hanyalah
anggapan yang menenggelamkan kepercayaan diri kita untuk bertindak
kreatif! Berfikir dan bertindak kreatif adalah suatu upaya untuk
menggunakan otak kanan (hemispher otak sebelah kanan) secara lebih aktif.
Selama ini, kebanyakan orang hanya menggunakan otak kiri-nya yang berkaitan
dengan bahasa, logika, dan simbol simbol yang diarahkan pada pemikiran linear
dan vertical (dari satu kesimpulan logis ke kesimpulan logis lainnya).
Secara lebih seimbang, otak kanan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosi, intuitif, dan spasial serta bekerja berdasarkan kaleidoskop dan berpikir lateral (mempertimbangkan masalah dari semua sisi dan sampai pada hal yang berbeza) merupakan bahagian otak yang berperanan penting dalam kreativiti.
Otak kanan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak konvensional, tidak sistematik, dan tidak tersusun dalam strukturnya. Hal ini tidak bererti bahawa hasil pemikiran otak kanan merupakan sesuatu yang sembarangan, namun hasil pemikiran otak kanan berkaitan dengan sesuatu yang baru, yang tidak biasa, dan berbeza dari apa yang ada sebelumnya.
Berikut 8 cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan otak kanan:
Secara lebih seimbang, otak kanan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosi, intuitif, dan spasial serta bekerja berdasarkan kaleidoskop dan berpikir lateral (mempertimbangkan masalah dari semua sisi dan sampai pada hal yang berbeza) merupakan bahagian otak yang berperanan penting dalam kreativiti.
Otak kanan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak konvensional, tidak sistematik, dan tidak tersusun dalam strukturnya. Hal ini tidak bererti bahawa hasil pemikiran otak kanan merupakan sesuatu yang sembarangan, namun hasil pemikiran otak kanan berkaitan dengan sesuatu yang baru, yang tidak biasa, dan berbeza dari apa yang ada sebelumnya.
Berikut 8 cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan otak kanan:
2. Menentang kebiasaan dan tradisi.
3. Memainkan permainan - permainan mental, berusaha melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
4. Menyadari bahwa ada lebih dari 1 jawaban yang benar.
5. Melihat masalah sebagai batu loncatan untuk menemukan idea-idea baru yang lebih bermutu.
6. Melihat kesalahan dan kegagalan sebagai cabaran untuk memperolehi atau menemui hasil yang lebih efektif.
7. Menghubungkan idea-idea yang tidak berhubungan untuk menemukan satu resolusi baru dan inovatif dan kreatif.
8. Memiliki "keteramplian helicopter" yaitu melihat dari atas dan menyeluruh terhadap berbagai hal rutin yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.